
Coach Octaviarro Romely Tamtelahitu [Ocky] sukses membawa Satria Muda
menjadi juara regular season NBL Indonesia 2011-2012. Kepergian Fictor
Gideon Roring dari kursi pelatih ternyata tak mengurangi kehebatan
Satria Muda (SM) Britama Jakarta. Mereka tetap solid dan memiliki mental
pemenang. Octaviarro Romely Tamtelahitu adalah sosok yang sukses
mempertahankan performa itu.
SM Britama Jakarta turun di Flexi NBL
Indonesia musim ini dengan kekuatan yang timpang. Sang juara bertahan
ditinggal dua pemain andalannya, Amin Prihantono dan Rony Gunawan. Itu
masih ditambah dengan keputusan Fictor Gideon Roring yang naik pangkat
menjadi general manager (GM) of basketball operation.
Namun, SM
tetap berbahaya. Bahkan, jika dihitung hingga akhir musim reguler, SM
musim ini lebih baik dibandingkan musim lalu. Musim ini SM sukses
merebut gelar juara musim reguler. Musim lalu mereka hanya duduk sebagai
runner-up. Performa itu tidak lepas dari kecerdikan Octaviarro Romely
Tamtelahitu yang musim ini didapuk sebagai penganti Fictor di kursi
pelatih.
Meski menggantikan sosok yang sangat sukses di SM, hal
itu tak membuat pria yang karib disapa Ocky tersebut minder. Dia
menerima tantangan untuk mempertahankan gelar juara SM. Bermodal
semangat terus belajar dan disiplin tinggi, ayah Erika Robyn Tamtelahitu
dan Kenna Estella Tamtelahitu tersebut bertekad menjawab tantangan
manajemen.
Ocky memang sangat disiplin. Tidak hanya disiplin di
dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Mantan asisten pelatih
timnas tersebut bakal datang dua jam sebelum latihan dimulai.
Kedisiplinan seperti itu dilakukannya sebagai bentuk "tamparan" agar
anak asuhnya juga bersikap disiplin.
Bentuk kedisiplinan lainnya
dilakukan dalam bentuk yang unik. Yakni, mewajibkan seluruh pemain
menata sandal dan sepatu dengan rapi di mes.
"Yang paling saya
ubah dari sistem sebelumnya adalah tentang sandal dan sepatu itu.
Anak-anak harus menata dengan rapi. Kalau mereka tidak bisa disiplin
untuk hal-hal kecil seperti itu, mereka tentu tidak akan bisa disiplin
untuk hal-hal yang besar. Hal tersebut bisa merembet ke lapangan,"
terang pelatih kelahiran 6 Oktober 1971 itu.
Namun, tak semua anak
asuhnya bisa mematuhi aturan tersebut. Salah seorang pemain yang paling
bandel ialah Christian Ronaldo Sitepu. Mantan pemain timnas itu
berkali-kali tak bisa merapikan sandal dan sepatunya. Ocky tidak marah.
Dia
hanya mengingatkan bahwa kebaikan di hal-hal kecil akan memengaruhi hal
yang lebih besar. Dodo -sapaan karib Christian Ronaldo Sitepu- pun
mengakui bahwa Ocky memiliki tingkat perhatian yang tinggi.
"Dia
sangat memperhatikan alam sekitar. Pemikirannya ialah semua yang ada di
sekitar saling berhubungan. Terkadang dia sampai mengubah kebiasaan
pemain. Coach Ocky juga motivator yang baik. Kata-katanya bisa
membangkitkan motivasi," tegas Dodo.
Selain unik dalam
kedisiplinan, Ocky memiliki keunikan lain. Suami Elvia Nurtantri
tersebut adalah sosok pelatih yang gemar menulis. Semua tulisan mantan
point guard timnas itu bisa dibaca di blognya di
http://ockytamtelahitu.wordpress.com/. Kegemaran menulisnya tumbuh sejak
era 1990-an. Namun, dia baru memiliki blog pada 2009.
Tetapi,
semua tulisan-tulisannya yang terdahulu masih tersimpan di laptopnya.
Bagi Ocky, menulis bukan hanya sebuah hobi, tetapi juga bahan evaluasi.
Dia bisa merefresh semua hal yang tentang karirnya dari
tulisan-tulisannya terdahulu.
"Dari tulisan-tulisan yang
terdahulu, saya bisa melihat mengenai standar di basket. Ternyata banyak
sekali berubah. Jadi sebagai bahan evaluasi juga. Tetapi, saya hanya
menulis kalau memang esoknya sedang off. Soalnya, kalau sudah menulis,
saya bisa lupa waktu," tegas Ocky.